Deretan Festival Kebudayaan Unik di Nusantara
Salam, komentar, request..
Deretan Festival Kebudayaan Unik di Nusantara
Article on radioguntur.com a Radio Online Bali and one fine Radio Online Indonesia.
1. Festival Enau Kertanegara
Erau adalah sebuah tradisi yang dilaksanakan setiap tahun di kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Erau berasal dari bahasa Kutai, yaitu Eroh yang artinya ramai, riuh, ribut, suasana yang penuh sukacita. Pada jaman dahulu, Erau ini diselenggarakan oleh kerabat istana saat kejayaan masa kerajaan Kutai. Tetapi karena masa kerajaan Kutai telah berakhir, maka sekarang festival Erau ini diambil alih oleh pemerintah sebagai peringatan hari jadi kota Tenggarong. Jika datang ke festival ini, kamu bakal melihat banyak sekali sajian yang akan ditampilkan, seperti penyalaan kembang api raksasa misalnya.
2. Festival Lembah Baliem
Festival Lembah Baliem ini awalnya digelar tahun 1989. Dahulu festival Lembah Baliem merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Suku Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Festival ini menjadi ajang adu kekuatan antarsuku dan telah berlangsung turun temurun. Adapun yang menarik pada festival Lembah Baliem ini adalah adanya skenario pemicu perang yang mengawalinya.
3. Festival Pasola
Festival Pasola ini pada dasarnya adalah permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu sambil menunggang kuda. Pasola merupakan bagian dari serangkaian upacara tradisional yang dilakukan oleh orang Sumba yang masih menganut agama Marapu (agama lokal masyarakat Sumba). Permainan Pasola diadakan pada empat kampung di kabupaten Sumba Barat, yaitu Kodi, Lamboya, Wonokaka, dan Gaura. Pelaksanaan Pasola di ke empat kampung ini dilakukan secara bergiliran, antara bulan Februari hingga Maret setiap tahunnya.
4. Festival Lompat Batu
Fahombo, Hombo Batu atau Lompat Batu adalah festival tradisioanl Suku Nias. Jadi ini adalah Olahraga di Suku Nias, sekaligus sebagai ritual pemuda Nias mendapatkan status kedewasaan. Dengan mengenakan busana pejuang Nias, menandakan bahwa mereka siap bertempur dan memikul tanggung jawab sebagai lelaki dewasa. Festival ini mengharuskan pemuda yang berpartisipasi di dalamnya, harus melompati susunan Bangunan Batu setinggi dua meter.
5. Festival Reog Ponogoro
Setiap tahun menjelang bulan Suro atau Muharam terdapat festival unik yang kebudayaanya sudah mendunia, tepatnya di Bumi Reog, Ponorogo. Festival Reog Ponorogo atau juga Festival Reog Nasional adalah sebuah festival kebudayaan yang diperingati oleh warga Jawa Timur di Alun-Alun Ponorogo dalam rangka Grebeg Suro. Festival ini telah dilaksanakan sejak tahun 2004 dan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.Keberadaan Reog memang tidak bisa dilepaskan dari terbentuknya Ponorogo. Hal ini berkaitan erat dengan legenda Dewi Songgolangit dan Prabu Klonosewandono.
6. Festival Karapan Sapi
Karapam Sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan Pacuan Sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini sepasang sapi akan menarik kereta kayu tempat joki berdiri mengendalikan sapi. Sapi-sapi ini akan saling berlomba dalam trek pacuan sepanjang 100 meter. Beberapa kota di Pulau Madura biasanya menyelenggarakan Karapan Sapi ini pada bulan Agustus dan September setiap tahunnya. Pertandingan final biasanya diadakan pada akhir bulan September, bertempat di bekas kota Residenan Pemekasan, memperebutkan Piala Bergilir Presiden.
7. Festival Danau
Festival Danau Toba sebenernya merupakan pengganti Pesta Danau Toba yang kurang begitu terkenal. Festival Danau Toba ini terselenggara atas gagasan ‘Kemenparekraf’ yang berkolaborasi dengan Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara untuk menghadirkan festival yang mampu menjadi daya tarik wisata. Danau Toba kini berusaha mengangkat budaya lokal yang dikemas dengan lebih profesional. Adapun yang menjadi daya tarik dari festival ini adalah Karnaval Sigale-gale, yaitu pertunjukan boneka kayu khas Batak Toba.
Src. from idntimes.com , phinemo.com
Mungkin kamu suka
Yang mungkin kamu [juga] suka
Warungkustik
shorts
Berita Musik terbaru
© 2019 radioguntur.com

