
Mengatur keuangan di masa krisis ekonomi
Salam, komentar, request..

Mengatur keuangan di masa krisis ekonomi
Article on radioguntur.com a Radio Online Bali and one fine Radio Online Indonesia.
Krisis ekonomi atau resesi dapat membawa ketidakpastian besar bagi keuangan pribadi. Pengangguran meningkat, pendapatan menurun, dan pasar investasi menjadi tidak stabil. Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk memiliki strategi keuangan yang kuat untuk bertahan dan tetap aman secara finansial.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kita mengelola keuangan di masa krisis ekonomi:
1. Hindari panik
Saran ini terdengar sangat mudah untuk dilakukan. Namun percayalah, tidak mudah untuk tidak terjebak dalam kepanikan saat kita berada di situasi krisis. Menjelang atau selama masa krisis, kita akan mendengar banyak rumor ini itu, atau bahkan hoax. Nah, di saat menerima kabar yang belum jelas kebenarannya, kita sebaiknya tidak langsung bereaksi. Cek dan ricek terlebih dulu informasi yang kita terima, daripada kita menyesal belakangan
2. Menunda pengeluaran yang tidak perlu
Selama krisis, sikap paling bijak dalam mengelola keuangan adalah menahan pengeluaran sebisa mungkin. Mengapa? Karena di masa krisis, ada risiko arus masuk uang kita akan tersendat. Misal, kamu yang berstatus karyawan terancam mengalami pemangkasan gaji. Atau yang berbisnis, bisa jadi mengalami penurunan omzet.
3. Lunasi utang yang menumpuk
Hal lain yang bisa kita lakukan untuk menyesuaikan arus kas keluar dengan arus masuk dana adalah mengurangi utang, terutama yang berbunga tinggi seperti bunga kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA), dan pinjaman online. Kamu bisa menutup utang berbunga tinggi ini dengan menjual aset, mencairkan investasi, atau memakai dana darurat. Ketika utang sudah dibayar, segera kembalikan posisi aset, investasi, dan dana darurat ke level yang ideal.
4. Disiplin anggaran
Selama melalui masa krisis, kita tidak hanya harus menyusun ulang bujet saja, tetapi juga benar-benar menjalankan anggaran tersebut. Memang, tidak mudah bagi kita untuk mengikuti anggaran yang berisikan pemangkasan pemasukan juga pengeluaran. Namun, kedisiplinan mengikuti rencana anggaran itu merupakan kunci kita untuk menjaga kesehatan keuangan kita selama krisis.
5. Pilih instrumen investasi moderat
Kegiatan investasi tidak serta merta harus berhenti di masa krisis, termasuk selama pandemi COVID-19 ini. Bagaimanapun, investasi merupakan jalan bagi kita untuk mencapai tujuan finansial di masa depan. Yang perlu kita lakukan adalah mengocok ulang portofolio investasi hingga sesuai dengan kondisi di masa krisis.
6. Perbesar investasi di instrumen likuid
Sejalan dengan upaya memangkas aset yang berisiko tinggi, kita juga seharusnya memperbesar penempatan dana di instrumen-instrumen investasi yang memiliki tingkat likuiditas tinggi. Reksa dana pasar uang, deposito, atau emas bisa kita pilih sebagai instrumen likuid di masa krisis.
Kita perlu menempatkan dana lebih banyak di instrumen likuid selama krisis karena kita tidak pernah tahu risiko semacam apa yang akan muncul di masa-masa sulit ini. Untuk mengantisipasi terjadinya risiko yang tidak bisa diduga itu, kita perlu memegang instrumen investasi yang bisa kita cairkan dalam waktu cepat.
Src. from kompasiana.com, allianz.co.id
Mungkin kamu suka
Yang mungkin kamu [juga] suka
Warungkustik
shorts
Berita Musik terbaru
© 2019 radioguntur.com