
Mengupas Tuntas Mitos-Mitos Kesehatan
Salam, komentar, request..

Mengupas Tuntas Mitos-Mitos Kesehatan
Article on radioguntur.com a Radio Online Bali and one fine Radio Online Indonesia.
Meski telah berada di era modern, masih banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat. Masih banyak informasi tidak akurat, mitos-mitos terkait praktik kesehatan, dan pengobatan yang bersifat mistis. Banyaknya mitos yang beredar ini terkadang bisa jadi menyesatkan.
1. Mengatasi Mabuk Dengan Segelas Kopi
Ini adalah mitos yang tidak benar! Minum kopi tidak akan membuat kadar alkohol dalam tubuh Anda menurun. Kopi memang mengandung kafein yang bekerja sebagai zat stimulan di otak.
Kafein adalah topeng yang mengelabui otak sesaat bahwa Anda sedang tak mabuk, sehingga Anda tampak segar dan berenergi.
Selain itu, minum kopi setelah konsumsi alkohol bisa saja membuat keluhan lain seperti mual, muntah, nyeri perut, berdebar-debar, hingga perasaan gelisah atau tak nyaman.
2. Makan Wortel Mempertajam Penglihatan
Wortel termasuk sebagai makanan sehat karena mengandung vitamin A yang bermanfaat bagi penglihatan.
Namun, Anda harus makan banyak sekali wortel untuk dapat merasakan manfaat nyatanya. Artinya, memakan wortel dalam jumlah sedikit tidak akan memberikan dampak yang instan.
Selain makan wortel untuk menjaga kesehatan mata, Anda bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan dan omega-3, misalnya berbagai jenis sayuran hijau, buah-buahan, telur, ikan, dan daging.
3. Langsung Berenang Setelah Makan Sebabkan Kram
Sebetulnya tidak ada bukti yang mendukung mitos ini. Kram memang bisa terjadi saat berenang, tetapi ini bukan disebabkan oleh makanan yang Anda makan.
Selain kram, keluhan lain seperti mual dan muntah mungkin saja muncul apabila Anda berenang setelah makan, apalagi jika terlalu kenyang.
Jika Anda ingin berenang setelah makan, Anda bisa melakukan pemanasan sembari menunggu perut tidak begah. Tujuannya, untuk mengurangi munculnya kram.
4. Pakai Deodoran Picu Kanker Payudara
Pernahkah Anda mendengar penggunaan deodoran atau antiperspirant yang disebut-sebut menyebabkan kanker payudara?
Mungkin mitos kesehatan ini berkembang karena penggunaan deodoran berada di bawah ketiak atau dekat dengan payudara.
Banyak hal yang dapat memicu kanker, misalnya saja genetik hingga pola hidup yang tak sehat.
Sampai saat ini, tidak ada bukti medis atau penelitian yang kuat untuk mendukung terjadinya kanker payudara akibat penggunaan deodoran.
Memang, di dalam deodoran atau antiperspirant terdapat bahan aktif aluminium, yang diduga memiliki sifat seperti hormon estrogen.
Namun, sampai saat ini belum ada bukti kuat untuk menyatakan hubungan kandungan deodoran dan kanker payudara.
5. Olahraga Setiap Hari dan Harus lama Agar Semakin Sehat
Olahraga memang menyehatkan. Tapi, jika dilakukan setiap hari dan tidak memberikan waktu istirahat untuk tubuh, tentunya tidak akan bermanfaat bagi kesehatan.
Anda juga perlu memerhatikan waktunya. Semakin lama waktu olahraga bisa jadi tak bermanfaat, lho!
Anda tetap harus memberikan waktu istirahat tubuh untuk pemulihan. Disarankan untuk olahraga selama 150 menit dalam seminggu.
Artinya, olahraga lima kali dalam seminggu selama 30 menit setiap sesinya, atau 3 kali dalam seminggu selama 1 jam setiap sesinya.
Jika Anda melakukan olahraga dengan intensitas berat, disarankan 3 kali seminggu selama 25 menit setiap sesinya.
6. Vaksinasi Menggunakan Zat Berbahaya dan Memberikan Efek Samping
Tentu saja ini hanya mitos belaka! Vaksin mengandung virus, bakteri, atau racun yang sudah dilemahkan atau dimatikan.
Sebelum disuntikkan kepada seseorang, vaksin sudah melewati berbagai tahap uji coba dan evaluasi. Jadi, sudah pasti vaksin itu aman dan tidak berbahaya.
Selain itu, pemberian vaksin umumnya tidak menyebabkan efek samping yang berbahaya. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) biasanya bersifat ringan, seperti demam ringan, bengkak atau nyeri di bekas suntikan.
7. Orang Dewasa Tidak Perlu Vaksinasi
Mitos tentang kesehatan ini salah, sebab orang dewasa juga membutuhkan vaksinasi layaknya anak-anak.
Vaksin yang dibutuhkan orang dewasa di antaranya, seperti vaksin HPV, vaksin flu, vaksin hepatitis A dan B, vaksin MMR, dan lain-lain.
Vaksinasi tak hanya untuk mencegah Anda tertular dari penyakit tertentu, tetapi dibutuhkan juga untuk memperkuat imunitas yang telah ada (sebagai booster).
Src. from kompas.com, klikdokter.com
Mungkin kamu suka
Yang mungkin kamu [juga] suka
Warungkustik
shorts
Berita Musik terbaru
© 2019 radioguntur.com