Solusi Masalah Keuangan Para Gen Z

Dari soGun
Salam, komentar, request..
  kdksintyanm ~ " Haloo kaa, req lagunya for revenge-penyangkalan atau feast nina dong kak. Salamnya buat maha yg ngilang gatau kemana. Buat kaka penyiar jaga kesehatan yaa ujan2 musim sakit ?? "        aguscs7 ~ " kirim-kirim salam untuk rekan pejuang PPPK , semangat & sukses!! untuk pak erik , tante vera sering-sering kirim makanan ke PKA "        aiutrsta ~ " next bahas : 1. cowok mokondo 2. dijadikan pelampiasan/pelarian saja untuk mengisi kekosongan, manas2in mantannya trus kembali sama mantannya "        dharmaditya09 ~ " Titip salam buat kak usro yang lagi di jogja semangat trainingnya buat bisa cepat ke korea amin "        ajung.krisna84 ~ " Yuhuuuu stay tune di radioguntur.com "        culturepekalongankab ~ " Dari Bidang Kebudayaan Dindikbud Kab. Pekalongan nih Kak... streaming radio seru dengan lagu keren2. salam hangat dan Penuh Cinta dari Pekalongan untuk semua saja yang sdg konsenin Guntur FM Bali. Terimakasih... request Lagunya WARNA yang SINARAN. "        denidinatha12 ~ " salam sama kak safa "        ayunitasw ~ " Hallo Nila... request lagu dong remember of today - pergi hilang dan lupakan... Salam yaaa untuk nila aja supaya semangat siarannya dan jangan lupa makan siang, maju selalu radio guntur "     
by natyaiswarii.
~

Solusi Masalah Keuangan Para Gen Z
Article on radioguntur.com a Radio Online Bali and one fine Radio Online Indonesia.

Generasi Z alias Gen Z adalah sebutan untuk mereka yang lahir dalam rentang waktu 1995-2010. Sebagian besar Gen Z yang lahir di tahun-tahun awal kini tengah menapaki masa-masa dewasa awal. Gen Z memang kerap kali berada dalam kesulitan dalam mengelola keuangan. Cap boros sampai gengsian pun tersemat dari para generasi pendahulu. sebenarnya apa sih masalah keuangan yang paling sering dihadapi oleh Gen Z dan bagaimana solusi untuk mengatasinya? Yuk simak penjelasan berikut ya, Sogun!

Masalah Keuangan Gen Z

1. Tidak Punya Prioritas yang Tetap

Gen Z lahir sebagai native technology. Artinya, mereka yang lahir sebagai Gen Z tumbuh besar dengan kemajuan dunia teknologi, termasuk di dalamnya media sosial. Kondisi ini sedikit banyak membuat fokus prioritas Gen Z dalam mengatur keuangan jadi sedikit kabur. Baru berniat menabung, eh toko online yang kita follow di Instagram bikin program diskon. Baru mau belajar investasi, eh tergoda review gadget dari YouTuber tekno favorit. Susunan prioritas yang kurang jelas ini membuat Gen Z kerap membolak-balik antara kebutuhan dengan keinginan. Suatu barang yang sebenarnya tergolong sebagai keinginan diperlakukan sebagai kebutuhan, pun begitu sebaliknya.

2. Naik Gaji = Naik Pengeluaran

Salah satu kesalahan yang umum dilakukan oleh Gen Z sebagai seorang first jobber adalah adanya kenaikan yang sebanding antara pemasukan dengan pengeluaran. Saat mengalami kenaikan gaji, sebagian besar orang cenderung ikut menaikkan pengeluarannya karena merasa diri layak untuk mendapatkan hal tersebut. Padahal, dengan pola seperti itu maka kestablian finansial akan lebih sulit untuk diraih. Kuncinya ada pada penetapan batas maksimal pengeluaran, terlepas dari kebutuhan yang benar-benar mendesak, berapapun kenaikan pemasukannya.

3. Sulit mewujudkan tujuan jangka Panjang

Tak semua kesulitan finansial yang dialami oleh Gen Z datang dari diri sendiri. Beberapa datang dari faktor eksternal seperti membeli rumah. Pembelian rumah masuk sebagai tujuan jangka panjang cukup sulit untuk diwujudkan oleh Gen Z, terutama yang bergaji pas-pasan. Sebagai kebutuhan primer, harga rumah semakin lama semakin melambung, membuat kepemilikan rumah untuk Gen Z jadi makin sulit dijangkau. Kendati demikian, bukan berarti Gen Z akan jadi generasi tak berumah. Tetap ada beberapa opsi, menabung untuk DP rumah dalam jangka lima tahun misalnya. Selain itu, opsi KPR dengan target rumah sederhana yang makin menjamur juga bisa dipertimbangkan.

4. Alokasi Keuangan yang Terbagi

Masalah lain yang juga sering dialami oleh Gen Z adalah bagaimana kita dituntut untu tak hanya fokus pada pertumbuhan finansial diri sendiri, namun juga keluarga. Kondisi yang juga umum dialami Generasi Milenial ini membuat kita disebut sebagai Generasi Sandwich. Pada akhirnya, perlu dilakukan kompromi agar segala kebutuhan bisa dipenuhi.

5. Tertekan dengan keberhasilan finansial orang lain

Lewat cuitan di Twitter kita tahu seorang teman sedang melakukan rapat branch manager regional Asia dari perusahaan multinasional tempat ia bekerja. Di Instastory kita lihat teman yang lain sedang menunjukkan grafik sahamnya yang terus melambung. Belum lagi keberadaan YouTuber yang sedang pamer nominal rupiah di rekeningnya. Tanpa disadari, keberhasilan finansial orang lain ini akhirnya ikut mempengaruhi diri kita dalam menumbuhkan keuangan sendiri. Alih-alih termotivasi, kita justru jadi semakin tertekan. Ada baiknya kita tetap fokus dengan tujuan pribadi dan tak terlalu sibuk mengurusi hal-hal lain yang terlalu jauh.

Lalu, bagaimana cara mengatasi permasalahan keuangan para Gen Z? Ini solusinya!

Gen Z bisa mulai belajar untuk membangun pondasi keuangan yang solid agar dapat mengatasi gempuran masalah keuangan ini. Misalnya:

1. Membuat Anggaran

Langkah pertama dalam membangun pondasi keuangan yang solid adalah dengan membuat anggaran. Anggaran akan membantu Gen Z untuk mengetahui berapa banyak uang yang harus dibelanjakan dan diinvestasikan setiap bulannya.

2. Menyimpan Uang (Menabung)

Gen Z harus belajar tentang cara menyimpan uang dengan bijak dan mengalokasikan uang yang disimpan untuk tujuan jangka panjang seperti dana darurat, pendidikan, dan pensiun.

3. Menggunakan Kredit dengan Bijak

Menggunakan kredit yang baik akan membantu dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang seperti membeli rumah atau mobil. Gen Z harus belajar tentang cara membangun kredit dengan bijak, seperti dengan membayar tagihan tepat waktu dan menghindari utang yang berlebihan.

4. Mempelajari investasi masa depan

Gen Z juga perlu mempersiapkan diri untuk masa depan. Salah satu cara untuk melakukannya adalah belajar berinvestasi. Gen Z perlu tahu jenis investasi dan memahami risiko dan imbalan dari setiap pilihan investasi. Dengan memahami ini, Gen Z bisa tahu cara untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang seperti membeli rumah memulai keluarga, hingga  menyimpan dana pensiun.

Nah, itu dia perencanaan keuangan bagi Gen Z merupakan hal yang penting untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan keuangan yang unik yang dihadapi generasi ini. Mulai sejak dini dalam perencanaan keuangan adalah kunci untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Gen Z perlu belajar untuk membuat anggaran, menyimpan uang, membangun kredit, berinvestasi dengan bijak, mengelola utang, mempersiapkan diri untuk kejadian penting dalam hidup seperti membeli rumah, memulai keluarga, dan menyimpan untuk pensiun.

Semoga perencanaan keuanganmu bisa lebih baik ya, Sogun!

Sumber : diadona.id, satupersen.net

Artikel yang mungkin kamu suka..
Deretan Fenomena Alam yang Tidak Biasa
by yuliawidyasari664

Src. from diadona.id
Rekomendasi
Mungkin kamu suka
Rekomendasi Indie
Yang mungkin kamu [juga] suka

Warungkustik
shorts

Berita Musik terbaru

© 2019 radioguntur.com