
Strategi Mengelola Keuangan disaat Krisis Ekonomi
Salam, komentar, request..

Strategi Mengelola Keuangan disaat Krisis Ekonomi
Article on radioguntur.com a Radio Online Bali and one fine Radio Online Indonesia.
Cek Ulang Pos yang Dapat Dihemat
Buatlah catatan keuangan bulanan dan harian. Dengan mencatat, kamu bisa tahu kondisi kesehatan keuanganmu. Kamu juga bisa memilah pos mana saja yang bisa dihemat.
Selama masa WFH, pos transportasi bisa dipangkas. Begitu juga dengan pos lifestyle seperti nongkrong di kafe. Namun, mungkin kamu perlu mengeluarkan dana lebih untuk biaya kuota internet.
Cek kembali catatan keuanganmu. Pilihlah pos-pos yang bisa dihemat dan alihkan dananya ke pos yang lebih penting seperti pos kesehatan, kebutuhan pokok, atau alokasikan ke dana darurat. Kenali kebutuhanmu dan pilah berdasarkan prioritas.
Pastikan Utang On Track
Selama krisis, pemerintah memberikan kelonggaran kebijakan untuk menunda pembayaran kredit untuk pekerja informal selama setahun. Restrukturisasi kredit ini bahkan diperpanjang hingga akhir tahun 2021. Tentu kelonggaran ini tak berlaku untuk semua sektor. Ada sejumlah kebijakan seperti KPR yang tak memberlakukan kebijakan yang sama pada beberapa golongan pekerja, misalnya ASN. Ada juga bank yang hanya memberlakukan kelonggaran untuk KPR subsidi saja.
Solusi terbaik adalah cobalah cek ulang posisi kredit dan tagihanmu. Cek Kembali apakah ada dana untuk membayar cicilan. Pastikan pembayaranmu tetap on track. Alokasikan penghematan dari pos non prioritas untuk pembayaran cicilan ini.
Prioritaskan Kebutuhan Hidup
Tanpa krisis pun, kebutuhan hidup sebenarnya tetap akan terus meningkat. Namun, dengan adanya krisis, pos-pos ekstra harus dipenuhi sedangkan penghasilanmu mungkin belum kembali normal seperti sebelumnya.
Selama pandemi, salah satu pos ekstra adalah dari kebiasaan belanja yang berubah. Pergeseran kebiasaan masyarakat ke belanja online akan berpengaruh terhadap arus kas kita. Belanja online membutuhkan biaya turunan seperti biaya admin dan ongkos kirim. Ini harus diperhitungkan. Catat kembali pengeluaranmu untuk mendapatkan pola arus kas yang lebih rinci.
Siapkan Jaring Penyelamat Keuangan
Jaring penyelamat keuangan terdiri atas dana darurat dan asuransi. Situasi krisis memberi pelajaran bahwa dana darurat sangat penting untuk disiapkan. Saat usaha lesu atau diberhentikan dari pekerjaan, dana darurat akan menjadi penolong untuk bisa bertahan atau survive.
Di sisi lain, asuransi juga berperan penting. Salah satunya adalah asuransi kesehatan. Ada baiknya kamu cek lagi kebutuhan asuransimu. Pastikan kamu rutin membayar premi asuransimu agar kamu bisa terus mendapatkan manfaatnya. Jika ingin memulai, carilah asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu.
Mulailah Usaha Sampingan
Selalu ada hikmah di balik kesulitan yang kita alami. Pandemi ini dapat kita manfaatkan untuk mencoba kesempatan berbisnis menggunakan skill yang kita miliki atau mencoba berbagai usaha sampingan dengan modal terbatas.
Pergeseran kebiasaan masyarakat ke belanja online bisa menjadi peluang yang baik. Tak perlu repot memiliki toko offline, kamu cukup bermodalkan kuota internet untuk bisa memulai berjualan.
Review catatan bisnis.
Setelah catatan bisnis telah selesai, review atas seluruh transaksi finansial bisnis yang dilakukan. Dalam hal ini, pengusaha mereview pengeluaran dan pemasukan atas bisnis yang dilakukan. Sehingga dapat diketahui jenis produk yang banyak diminati oleh pembeli dalam memperoleh penghasilan. Kemudian dapat diketahui juga biaya yang banyak dikeluarkan. Jika terdapat pengeluaran yang tidak terlalu penting, maka untuk kedepannya pengeluaran tersebut perlu dipangkas. Setelah itu, review utang dan buat perencanaan pembayaran sesuai kemampuan.
Jangan buat pinjaman terlalu tinggi.
Pinjaman uang sebenarnya memiliki manfaat memenuhi kebutuhan secara cepat. Namun sebelum mengajukan pinjaman, perlu dipertimbangkan kemampuan dalam membayar dengan memperhatikan alur kas bisnis, apakah bisa memenuhi pembayaran pinjaman? Kemudian, jangan lupa untuk menentukan kapan dan berapa lama proses pembayaran.
Cari cara untuk memotong biaya.
Dengan adanya pandemi Covid-19, masyarakat sangat sulit untuk memperoleh pemasukan. Hal tersebut menjadi penyebab melemahnya permintaan ekonomi. Namun dengan adanya pandemi tersebut seharusnya menjadi sarana untuk melatih melakukan pemangkasan biaya yang sesuai kebutuhan bukan sesuai kemauan.
Src. from mediakeuangan.kemenkeu.go.id, pajak.io, allianz.co.id
Mungkin kamu suka
Yang mungkin kamu [juga] suka
Warungkustik
shorts
Berita Musik terbaru
© 2019 radioguntur.com