Tak Sekadar Berjuang: Fakta & Kisah Unik Pahlawan Indonesia

Dari soGun
Salam, komentar, request..
  kdksintyanm ~ " Haloo kaa, req lagunya for revenge-penyangkalan atau feast nina dong kak. Salamnya buat maha yg ngilang gatau kemana. Buat kaka penyiar jaga kesehatan yaa ujan2 musim sakit ?? "        aguscs7 ~ " kirim-kirim salam untuk rekan pejuang PPPK , semangat & sukses!! untuk pak erik , tante vera sering-sering kirim makanan ke PKA "        aiutrsta ~ " next bahas : 1. cowok mokondo 2. dijadikan pelampiasan/pelarian saja untuk mengisi kekosongan, manas2in mantannya trus kembali sama mantannya "        dharmaditya09 ~ " Titip salam buat kak usro yang lagi di jogja semangat trainingnya buat bisa cepat ke korea amin "        ajung.krisna84 ~ " Yuhuuuu stay tune di radioguntur.com "        culturepekalongankab ~ " Dari Bidang Kebudayaan Dindikbud Kab. Pekalongan nih Kak... streaming radio seru dengan lagu keren2. salam hangat dan Penuh Cinta dari Pekalongan untuk semua saja yang sdg konsenin Guntur FM Bali. Terimakasih... request Lagunya WARNA yang SINARAN. "        denidinatha12 ~ " salam sama kak safa "        ayunitasw ~ " Hallo Nila... request lagu dong remember of today - pergi hilang dan lupakan... Salam yaaa untuk nila aja supaya semangat siarannya dan jangan lupa makan siang, maju selalu radio guntur "     
by chikapriliaa27.
~

Tak Sekadar Berjuang: Fakta & Kisah Unik Pahlawan Indonesia
Article on radioguntur.com a Radio Online Bali and one fine Radio Online Indonesia.

Sebagai warga Indonesia yang telah merasakan kehidupan aman hingga saat ini merupakan salah satu anugerah yang patut disyukuri. Dibalik anugerah tersebut, terdapat perjuangan dari para pahlawan dalam memerdekakan dan mempertahankan kedaulatan negara yang tidak akan terlupakan. Seiring dengan perjalanan sejarah, terdapat beberapa fakta dan kisah unik yang hadir dari para pahlawan yang jarang diketahui oleh masyarakat umum. Simak selengkapnya di bawah ini.

 

Ir. Soekarno 

Ir. Soekarno merupakan  presiden pertama sekaligus founding father negara Indonesia. Sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Soekarno sempat dipenjara oleh Belanda. Namun, dia tetap menggerakkan semangat perjuangan melalui tulisan dan pidato-pidatonya yang menginspirasi banyak orang untuk berjuang melawan penjajahan.

Selain itu, terdapat kisah unik tentang beliau yang sangat suka bersepeda onthel. Diceritakan bahwa pada saat itu beliau berhasil membeli sepeda dengan uang hasil tabungannya. Suatu hari, terjadi peristiwa dimana Soekarno marah karena seseorang bernama H.O.S Tjokroaminoto yang merupakan anak dari gurunya tidak meminta izin kepada Soekarno untuk menaiki sepedanya dan sepeda beliau tidak dikendarai dengan baik sehingga menubruk tembok. Selain itu, Soekarno juga memiliki bakat freestyle onthel. Beliau mampu menghentikan laju speeda tanpa menurunkan kaki ke tanah. Beliau hanya membungkukan badan dan memegang roda depan saja. Wahh, gokil yaa!

Jendral Sudirman

Dikenal sebagai salah satu prajurit perang yang berhasil menghalau pasukan Inggris di Amabarawa, Jendral Sudirman ternyata dulu sempat merintis karier sebagai tenaga pendidk. Beliau pernah dipercaya untuk menjadi guru di sekolah Muhammadiyah di Cilacap meskipun saat itu dirinya tidak tuntas mengenyam pendidikan guru karena terkendala biaya. Keadaan tersebut tidak membuat semangat beliau luntur. Jendral Sudirman berusaha untuk belajar secara khusus dari guru-gurunya di perguruan Wiworotomo dan seiring berjalannya waktu beliau berhasil menguasai teori dan praktek sebagai seorang guru. Selain gigih, Jendral Sudirman dihormati oleh anak didiknya, sebab dirinya sabar dan tulus dalam mendidik murid - muridnya. 

Mohammad Hatta

Mohammad Hatta merupakan bapak proklamator yang tak ingin menjadi presiden. Beliau mendampingi Soekarno sebagai wakil presiden pertama Indonesia, sebenarnya tidak ingin menjadi presiden atau wakil presiden. Ia lebih memilih untuk fokus pada pendidikan dan ekonomi Indonesia.

Selain itu, terdapat kisah pilu yang berhubungan dengan sepatu. Saat itu, terdapat sepatu Bally keluaran Swiss yang sangat ingin dibeli oleh Bung Hatta. Namun, hingga dirinya wafat sepatu itu tidak pernah dimilikinya karena uangnya selalu habis untuk keperluan rumah tangga dan membantu kerabat yang kesulitan. 

Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Sri Sultan Hamengkubuwono IX memiliki kegemaran mengendarai mobil. Suatu ketika, beliau sedang berkeliling mengendarai mobil Jip. Di tengah perjalanan, ada seorang ibu yang memberhentikan laju mobilnya karena mengira Sri Sultan adalah sopir angkut sayur. Hal ini bisa terjadi karena saat itu armada angkutan umum tidak seragam layaknya taksi sekarang ini.

Bapak pramuka IndonesIa ini pun mengantar ibu tersebut ke pasar dan ikut menurunkan barang - barangnya. Ketika si Ibu memberikan uang sebagai upah, dirinya menolak. Melihat adanya polisi yang ada di sekitar pasar, ibu itu lantas mengetahui bahwa seseorang yang disangkanya sopir adalah orang yang berkuasa di keraton. Seketika ibu itu pingsan dan cerita ini menjadi heboh sampai dimuat dalam surat kabar.

Ki Hajar Dewantara

Lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, Ki Hajar Dewantara berasal dari keluarga bangsawan Kadipaten Paku Alaman. Meskipun terlahir dalam keluarga bangsawan, ia memilih untuk melepaskan gelar kebangsawanannya pada usia 40 tahun. Keputusan ini ia ambil ketika ia merasa semakin prihatin terhadap kondisi masyarakat yang tertindas. Beliau ingin lebih dekat dengan rakyat dan berjuang demi pendidikan.

Nama "Ki Hajar Dewantara" dipilih dengan arti "Ki" sebagai panggilan orang tua yang dihormati, "Hajar" berarti guru, dan "Antara" adalah nama dewa penghubung dunia dengan yang lebih tinggi.

Raden Ajeng Kartini

Terkenal dengan perjungannya untuk emansipasi wanita, Raden Ajeng Kartini menulis surat kepada pejabat Belanda yang menanggapi tentang kehidupan wanita pribumi di Jawa saat ia berumur 12 tahun. Surat - suratnya kemudian menjadi bukti penting tentang perasaan dan pikirannya yang visioner.

Bung Tomo

Bung Tomo, pahlawan nasional yang dikenal sebagai orator ulung dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, memilih untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU). Setelah wafat pada 7 Oktober 1981 saat menunaikan ibadah haji di Mekkah, jenazah Bung Tomo hanya dimakamkan di pemakaman umum Ngagel di Surabaya, bukan di Taman Makam Pahlawan.

Keputusan ini diambil karena Bung Tomo ingin tetap dekat dengan rakyat dan membaur dengan masyarakat umum. Meskipun demikian, makam Bung Tomo tetap menjadi tempat yang dihormati dan dikunjungi oleh banyak orang yang ingin mengenang jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan.

 

Secara keseluruhan, fakta dan kisah unik dari para pahlawan Indonesia menunjukkan keberanian dan keteguhan hati mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan. Hal ini juga dapat menginspirasi generasi penerus untuk terus menjaga semangat juang demi bangsa dan negara.

 

Sumber : idntimes.com, kumparan.com

Artikel yang mungkin kamu suka..
Tips Efektif Mengatasi Stress
by dinaaprilia.290403

Src. from idntimes.com
Rekomendasi
Mungkin kamu suka
Rekomendasi Indie
Yang mungkin kamu [juga] suka

Warungkustik
shorts

Berita Musik terbaru

© 2019 radioguntur.com