Tips Mengatasi Perbedaan Pendapat di Rumah Tangga

Dari soGun
Salam, komentar, request..
  kdksintyanm ~ " Haloo kaa, req lagunya for revenge-penyangkalan atau feast nina dong kak. Salamnya buat maha yg ngilang gatau kemana. Buat kaka penyiar jaga kesehatan yaa ujan2 musim sakit ?? "        aguscs7 ~ " kirim-kirim salam untuk rekan pejuang PPPK , semangat & sukses!! untuk pak erik , tante vera sering-sering kirim makanan ke PKA "        aiutrsta ~ " next bahas : 1. cowok mokondo 2. dijadikan pelampiasan/pelarian saja untuk mengisi kekosongan, manas2in mantannya trus kembali sama mantannya "        dharmaditya09 ~ " Titip salam buat kak usro yang lagi di jogja semangat trainingnya buat bisa cepat ke korea amin "        ajung.krisna84 ~ " Yuhuuuu stay tune di radioguntur.com "        culturepekalongankab ~ " Dari Bidang Kebudayaan Dindikbud Kab. Pekalongan nih Kak... streaming radio seru dengan lagu keren2. salam hangat dan Penuh Cinta dari Pekalongan untuk semua saja yang sdg konsenin Guntur FM Bali. Terimakasih... request Lagunya WARNA yang SINARAN. "        denidinatha12 ~ " salam sama kak safa "        ayunitasw ~ " Hallo Nila... request lagu dong remember of today - pergi hilang dan lupakan... Salam yaaa untuk nila aja supaya semangat siarannya dan jangan lupa makan siang, maju selalu radio guntur "     
by ayunitasw.
~

Tips Mengatasi Perbedaan Pendapat di Rumah Tangga
Article on radioguntur.com a Radio Online Bali and one fine Radio Online Indonesia.

Diskusi keluarga sering dilakukan untuk menentukan sebuah keputusan bersama. Misalnya, menentukan rencana liburan, pindah rumah, dan lain sebagainya

1. Tetap Mendengarkan 

Ketika tidak setuju dengan pendapat yang disampaikan, usahakan tetap mendengarkan pendapat tersebut. Lalu, jaga kata-kata yang diucapkan agar tidak kelewat batas.

Hal itu mungkin cukup sulit dilakukan saat kamu emosional dan marah, namun cobalah untuk melakukannya. Selain membuat diskusi berjalan lancar, cara tersebut akan menciptakan rasa saling menghargai. 

2. Diskusikan Permasalahannya Secara Langsung

Saat ini banyak sarana berkomunikasi dengan orang lain, seperti group chate-mail, ataupun media sosial. Namun, menggunakan fasilitas tersebut cenderung kurang efektif untuk mendiskusikan permasalahan penting. 

Pasalnya, kamu tidak bisa mengetahui bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan berempati. Oleh karena itu, lebih baik diskusikan secara langsung ataupun melalui telepon.

 

3. Coba Pahami Pendapat Anggota Keluarga Lain

Perbedaan pendapat bisa menimbulkan respons buruk ataupun keinginan untuk memaksakan pendapat pribadi. 

Pada situasi itu, coba tanyakan pendapat keluarga mengenai topik yang dibahas. Ini akan membuat kamu memahami cara berpikirnya dan tahu alasan dari pendapatnya. 

Sementara itu, kamu juga bisa mencari hal dasar yang kamu dan anggota keluarga sama-sama percayai. Ini akan membantu menumbuhkan rasa saling percaya antaranggota keluarga. Jadi, diskusi bisa berjalan lancar meskipun terdapat perbedaan pendapat.

4. Menyisipkan Hal-Hal yang Lucu dalam Diskusi 

Bila situasi memungkinkan, cobalah untuk mencairkan suasana dengan sedikit canda tawa. Kamu bisa mengucapkan hal-hal lucu yang masih berkaitan dengan topik yang dibahas, sehingga suasana tidak tegang.

Namun, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, mengatakan pastikan kamu mencairkan suasana tanpa menyinggung anggota keluarga lainnya. 

Selain itu, pekalah terhadap situasi dan topik pembicaraan. Bila momennya dirasa kurang tepat, sebaiknya urungkan niat untuk melontarkan candaan.

5. Jujur tentang Apa yang Kamu Rasa

Diskusi yang memanas dapat memengaruhi perasaan, seperti marah, takut, kaget, stres, tersinggung, maupun tidak dihargai. Jika memungkinkan, luangkanlah waktu untuk mengidentifikasi hal yang kamu rasakan. 

Coba mengambil napas dan cari tahu apa yang kamu rasakan. Cara ini dapat membantu untuk kembali fokus pada diskusi.

6. Mendiskusikannya di Waktu yang Tepat

Diskusi bisa berjalan sulit bila masing-masing anggota keluarga terus bersikeras mengulangi pendapatnya, apalagi kalau salah satu orang sedang stres. Pada situasi ini, lebih baik batalkan diskusi dan lakukan di lain waktu.

Menurut Ikhsan, membahas suatu permasalahan saat frustrasi justru akan membuat masalah semakin runyam. 

Kamu harus mengenali diri sendiri. Jika memang butuh menenangkan diri untuk sementara waktu, maka lakukanlah agar nantinya bisa menyelesaikan masalah yang ada dengan baik.

“Karena, saat frustrasi, kondisi emosi kita sedang tidak stabil dan cenderung mengutamakan emosi dan diri sendiri. Sedangkan, saat diskusi butuh melihat permasalahan secara objektif dan bisa menerima pendapat orang lain,” terangnya.

7. Tidak Ikut Diskusi Jika sedang Tak Sanggup Menghadapinya

Diskusi bisa menjadi momen berkumpul dengan keluarga dan mendengarkan semua pendapat anggota keluarga lainnya tanpa membatasi hal yang ingin disampaikan. 

Namun, perasaan kamu juga penting. Oleh karena itu, tidak apa-apa untuk tidak mengikuti diskusi dulu jika merasa topik yang dibahas dapat membuat kondisi mental agak terdampak. 

8. Tetap menghargai Keluarga

Cara mengatasi perbedaan pendapat dalam keluarga yang tak kalah penting adalah punya rasa saling menghargai. 

Pasalnya, pendapat yang menyinggung kurang baik untuk diucapkan dan bisa memicu kemarahan. Hal ini bisa menimbulkan konflik di antara keluarga, diskusi pun tidak menghasilkan apa-apa.

Tenangkan diri dan pikirkan baik-baik akan apa yang hendak diucapkan. Ingatlah bahwa rasa saling menyayangi menjadi salah satu hal utama dalam keluarga.

Beberapa cara mengatasi perbedaan pendapat dalam keluarga di atas bisa kamu coba terapkan sesuai situasi yang dihadapi. Jika kamu mengalami kesulitan, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. 

9. Dengar, dengar dan dengar

Jangan gengsi untuk mendengarkan sepenuh hati pendapat dan pikiran dari suami. Pahami apa alasan dibalik berbedanya pendapat yang Papa miliki. Tak sekadar mendengar ya Ma, tapi juga benar-benar memahami makna pembicaraannya. Schnell menyarankan Mama untuk mengulangi kembali apa yang Mama dengar saat Papa berbicara, ini untuk memastikan bahwa tidak ada kalimat yang akan memicu kesalahpahaman.

Yang tak kalah penting, hindari memotong pembicaraan suami saat berbicara. Dengan begitu, Mama sudah memberikan kesempatan bagi Papa untuk mengungkapkan isi hatinya tanpa terpotong-potong. Jika Mama justru sering melakukannya, Papa tentu akan menjadi tersinggung dan enggan untuk kembali terbuka membicarakan perasaannya.

Kebiasaan baik ini membuat Mama menjadi pendengar yang aktif dan tampak ingin benar-benar memahami kondisi suami. Ayo yang sabar saat mendengarkan Papa bicara ya, Ma.

10. Jangan takut untuk bertanya

Rasa takut dan gengsi untuk bertanya saat ada sesuatu yang kurang dimengerti merupakan pemicu utama terjadinya salah paham. Padahal dengan bertanya, komunikasi yang terjalin akan menjadi lebih efektif. Bertanya saat ragu juga menghindari Mama dari membuat kesimpulan sendiri yang keliru atau salah saat mencoba menebak-nebak pikiran Papa.

Semakin sering Mama memahami bahwa membuat asumsi sendiri tanpa bertanya seringkali salah, maka semakin besar juga kemungkinan Mama akan menjadi lebih terbuka saat berbeda pendapat di kemudian hari.

Artikel yang mungkin kamu suka..
Solusi Masalah Keuangan Para Gen Z
by natyaiswarii

Src. from www.klikdokter.com, www.popmama.com
Rekomendasi
Mungkin kamu suka
Rekomendasi Indie
Yang mungkin kamu [juga] suka

Warungkustik
shorts

Berita Musik terbaru

© 2019 radioguntur.com