
Tips Mengelola Uang Receh
Salam, komentar, request..

Tips Mengelola Uang Receh
Article on radioguntur.com a Radio Online Bali and one fine Radio Online Indonesia.
Tanpa disadari sering Anda menerima uang dengan nominal kecil atau biasa disebut dengan uang receh. Uang ini akan didapatkan setiap kali bertransaksi menggunakan pecahan uang dengan nominal besar atau sedang. Tanpa disadari pula, Anda terkadang menyia-nyiakan begitu saja keberadaan uang receh.
1. Menentukan Pecahan Nominal
Terkadang banyak uang receh yang didapatkan setiap menyelesaikan pembayaran. Dari nominal terkecil Rp500 sampai yang terbesar Rp2.000. Dari uang logam sampai dengan uang kertas. ' Sebelum kita mengumpulkan uang receh yang biasanya diteriman sebagai uang kembalian, ada baiknya memberikan patokan uang mana yang akan dikumpulkan. Apakah pecahan Rp500, Rp1.000, atau Rp2.000?
Menentukan pecahan uang receh akan membantu dalam menabungkan uang receh yang didapat. Misalnya, menabung dengan uang logam dengan nilai Rp1.000. Maka ketika mendapati uang Rp1.000, jangan lupa nanti untuk memasukkannya ke dalam kotak penyimpanan. Atau juga bisa mengumpulkan semua uang pecahan yang didapat baru kemudian mengelompokkannya.
2. Memisahkan Nominal Pecahan
Sebaiknya, pisahkan uang receh yang akan dikumpulkan. Jangan mencampurnya ke satu tempat. Sebab akan mempersulit dalam menghitungnya nanti. Mencampur uang receh akan membuat kebingungan dalam proses menabung tersebut. Dengan menabung sesuai pecahan-pecahannya, akan diketahui besaran dari jumlah uang pecahan yang akan dikumpulkan. Tentu saja ini akan memotivasi untuk lebih mengumpulkan banyak uang recehan.
3. Menentukan Besar Tempat Penyimpanan
Tentukan atau carilah tempat yang menarik untuk setiap uang receh. Misalnya, mengumpulkan uang receh di botol minuman air mineral 600 ml. Jika demikian, Anda perlu menunggu botol itu sampai penuh dengan uang recehan. Nantinya pasti ada kepuasan tersendiri melihat botol itu penuh dengan uang receh yang dikumpulkan. Ini juga akan menambah juga motivasi untuk terus mengumpulkan uang receh. Gunakan tempat yang transparan dan ukuran yang sesuai dengan nominalnya. Sebagai contoh, apabila mengumpulkan uang dengan nominal Rp1.000, ukuran untuk pecahan tersebut akan berbeda dengan uang Rp500. Sebab semakin kecil nominalnya, semikin besar pula tempat yang harus disiapkan.
4. Anggap Uang Kembalian Sebagai Bukan Milik Sendiri
Cobalah untuk menganggap uang kembalian yang dimiliki bukan milik sendiri sehingga bisa lebih menyisihkan uang receh untuk disimpan. Rata-rata orang akan menganggap bahwa uang receh adalah uang yang bisa digunakan untuk kebutuhan kecil. Karena itu, jarang sekali menyimpan uang receh dan tanpa sadar uang receh yang dikumpulkan hilang begitu saja.
5. Membuat Interval Waktu
Buatlah interval waktu untuk panen uang recehan yang dikumpulkan. Semakin kecil pecahannya, semakin lama juga menabungnnya. Semakin besar pecahan, semakin singkat waktu menabungnya. Interval waktu bermanfaat untuk membuat target pribadi agar uang yang sudah terkumpul dapat dipindahkan ke rekening tabungan atau digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan yang sudah direncanakan.
6. Selalu simpan di tempat yang sama
Di rumah atau di kantor, letakkan uang-uang receh di tempat yang sama dari waktu ke waktu. Bila memang ditaruh di atas meja kerja, maka selalu letakkan di sana.
Jangan meletakkannya di tempat sembarangan, seperti di atas lemari, di tempat tidur, di kamar mandi, dekat mesin cuci, dan tempat-tempat lain yang bisa membuatmu melupakan uang-uang receh tersebut.
Src. from money.kompas.com , liputan6.com
Mungkin kamu suka
Yang mungkin kamu [juga] suka
Warungkustik
shorts
Berita Musik terbaru
© 2019 radioguntur.com