
Tips Ajari Anak Mengenal Finansial Sejak Dini
Salam, komentar, request..

Tips Ajari Anak Mengenal Finansial Sejak Dini
Article on radioguntur.com a Radio Online Bali and one fine Radio Online Indonesia.
Setiap anak akan bertumbuh remaja dan dewasa nanti, seiring bertumbuhnya usia anak, tentu Mama ingin mengajarkan anak untuk menjadi mandiri dalam segala hal, termasuk dalam hal mengelola keuangan. Dengan mengenalkan anak tentang literasi keuangan sejak dini, dapat membantunya untuk lebih terampil dan terbiasa mengelola keuangan. Selain itu juga mengajarkan anak bagaimana mengatur pemasukan dan pengeluaran dengan bijaksana. Yuk intip caranya mengajari anak supaya bisa mengelola keuangannya sendiri sejak dini!
Mulai dari Uang Logam
Mengingat usianya masih dini, sebaiknya jangan perkenalkan anak dengan uang kertas terlebih dahulu karena nominalnya terlalu besar. Sebagai gantinya, perkenalkan anak dengan uang logam dengan berbagai nominal. Lalu, ajari anak cara menghitung total uang logam dan barang apa saja yang bisa didapatkan anak saat membelanjakan uang tersebut. Cara ini akan membantu anak untuk mengenal uang serta manfaatnya dengan lebih baik. Jadi ketika anak beranjak dewasa, dirinya lebih hati-hati saat membelanjakan uang.
Beri Hadiah Berupa Celengan
Jika selama ini hadiah yang diberikan berupa mainan atau pakaian, sesekali ganti dengan celengan dengan bentuk unik dan lucu. Berikan penjelasan sederhana mengenai fungsi celengan, sehingga anak tahu cara menggunakan celengan tersebut. Setelah itu, berikan uang jajan agar anak bisa belajar untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung. Nominal uang jajannya tidak perlu banyak. Kamu hanya perlu mengajari anak menabung secara konsisten, sehingga nominal uang miliknya bisa bertambah banyak dari waktu ke waktu.
Ajari Anak Cara Memakai Kalkulator
Alat hitung sederhana dan praktis, seperti kalkulator juga perlu diperkenalkan kepada anak. Kalkulator akan memudahkan anak untuk menghitung jumlah uang secara keseluruhan. Mulai dari pemasukan, pengeluaran, dan savings, sehingga anak tahu arus uang masuk dan keluar dengan baik. Tidak perlu memakai kalkulator ilmiah, karena kalkulator pasar saja sudah cukup di usia anak yang masih muda. Yang terpenting, ajari anak cara menggunakan tombol-tombol yang ada pada kalkulator sesuai dengan fungsi matematika yang benar. Dengan demikian, anak tidak bingung saat ingin melakukan perhitungan.
Ajari anak untuk melakukan pertimbangan sebelum membelanjakan uangnya
Saat memegang uang, banyak orang dewasa yang tergoda untuk segera membelanjakannya, padahal mungkin hal yang dibeli bukan termasuk kebutuhan utama yang penting. Nah, hal seperti ini juga bisa diajarkan pada anak, agar ia tidak boros dan membuang-buang uangnya untuk hal yang bukan keperluan utama. Oleh karena itu, penting sekali bagi orangtua untuk membekali anak mengenai pengambilan keputusan finansial. Berikan anak kebebasan untuk menggunakan uangnya, namun arahkan ia untuk mengelola uang dengan baik dan menyusun prioritas berdasarkan kebutuhan. Ini membantunya untuk membelanjakan uangnya sesuai dengan uang yang dimiliki.
Mengajarkan anak bagaimana cara uang bekerja
Anak yang mudah penasaran, mungkin banyak bertanya-tanya tentang uang. Salah satu yang membuatnya amat penasaran barangkali ialah, "Bagaimana uang bekerja?". Tentu mengherankan melihat sebuah kertas kecil bisa digunakan sebagai alat di semua transaksi. Meski kamu sudah sering memberikan anak uang untuk jajan, penting juga untuk memberikan anak pemahaman mengenai cara kerja uang. Kamu bisa mengajaknya saat berbelanja, khususnya di momen pembayaran. Berikan juga kesempatan untuk melakukan proses transaksi oleh dirinya sendiri. Namun sebelumnya, ajak anak mengamati harga barang sambil menganalisis kualitasnya. Jelaskan mengapa suatu produk dipilih. Ini memberikan pemahaman soal cara memanfaatkan uang dengan bijaksana.
Pandu Anak dalam Membuat Catatan Keuangan
Meski kelihatannya rumit, namun cara ini sangat bagus bila kamu ingin mengajarkan anak tentang cara mengelola uang ke level yang lebih tinggi. Ajarkan anak untuk membuat catatan keuangan sederhana, seperti pemasukan di sebelah kiri sementara pengeluaran di sebelah kanan. Ajarkan anak tentang cara ini di usia antara 6-10 tahun. Pada rentang usia ini, anak sudah mendapat pelajaran matematika sederhana di sekolah yang bisa langsung diaplikasikan dalam pengelolaan uang sehari-hari. Pandu anak dalam prakteknya, jadi saat ada kesalahan, kamu bisa langsung memberitahu letak kesalahannya dan segera memperbaikinya.
Ajak Anak Belanja Bersama
Sebagai orang tua, kamu pasti penasaran tentang cara anak mengelola uangnya sendiri. Nah, untuk mengetahui hal ini, sesekali ajak anak untuk belanja bersama. Dari sini, kamu bisa tahu apakah anak termasuk tipikal yang boros atau tidak, suka diskon atau tidak, mengedepankan kualitas atau kuantitas, dan lain sebagainya. Bukan hanya mengelola uang, tapi kamu juga bisa mengajari anak tentang cara menentukan kualitas barang saat berbelanja. Dengan demikian, anak tidak belanja asal-asalan, tetapi mempertimbangkan kualitas dan harga dari barang yang ingin dibelinya.
Memberikan tanggung jawab pada anak untuk menyimpan uang sendiri
Cara yang tepat untuk mengenalkan konsep menabung pada anak. Mungkin selama ini kamu merasa khawatir ketika membiarkan anak menyimpan uangnya sendiri, sebab anak belum mengerti nilai uang sehingga ia bisa cenderung teledor saat menyimpannya. Jadi setiap kali anak mendapat uang, orangtua langsung buru-buru mengambilnya. Namun memercayakan anak untuk menyimpan uang memiliki berbagai manfaat. Di antaranya adalah menanamkan pola pikir bahwa uang sangat berharga, menumbukan rasa tanggung jawab, serta melatih kebiasaan menabung pada anak. Di masa mendatang, anak akan menghargai uang dan lebih bijaksana dalam menggunakannya.
Beri Kesempatan Anak Menghasilkan Uang
Selama ini, anak mungkin terbiasa mendapat uang secara cuma-cuma. Ini mungkin memberinya kesan bahwa uang mudah didapat. Padahal faktanya, di masa depan tidaklah demikian. Untuk mencegah pemikiran ini berkembang lebih lanjut, orangtua bisa mengantisipasinya dengan mengenalkan konsep reward. Dorong anak untuk melakukan pekerjaan rumah atau melakukan pencapaian tertentu, kemudian berikan reward berupa upah setelahnya. Hal ini diharapkan bisa menanamkan mindset bahwa uang harus diperoleh dengan bekerja keras sehingga mereka tak meremehkannya
Kenalkan Anak Pada Tabungan dan Investasi
Selain bekerja, uang juga bisa dihasilkan secara pasif. Hal ini dapat dimungkinkan dengan berinvestasi. Namun mungkin agak sulit jika Mama menjelaskan konsep investasi pada anak. Sebagai gantinya, kenalkan dulu cara menabung di bank dan mengapa hal tersebut sangat penting. Nah saat anak beranjak remaja, mulai kenalkan ia terhadap hal-hal dasar mengenai investasi. Mama juga bisa membantu membentuk pemahamannya dengan menayangkan video interaktif mengenai investasi, atau memberi buku-buku investasi yang mudah dipahami.
Buatkan Buku Tabungan Pribadi
Saat anak sudah memasuki usia remaja, tak ada salahnya untuk membuatkan buku tabungan pribadi lalu memberikannya kepada anak. Mulai dari sekarang, ajak anak untuk menyisihkan uangnya secara lebih intens ke rekening pribadi demi masa depannya. Selain aman, menyimpan di rekening juga dapat meminimalisir keinginan anak untuk belanja konsumtif. Untuk memantau baik buruknya arus keuangan anak, kamu bisa melakukan pengecekan secara berkala lewat setiap catatan di buku rekening pribadinya.
Nah itulah tips dan cara mengajarkan anak untuk mengelola keuangan sejak dini. Menanamkan literasi finansial pada anak memang tidak mudah dan butuh proses panjang. Namun orangtua perlu membiasakan anak dalam mengelola uang sejak dini sehingga lebih pandai mengatur keuangan di masa mendatang.
Sumber : popmama.com, cermati.com
Fakta Unik Dibalik Keindahan dan Gagahnya Gunung Bromo

Src. from cermati.com
Mungkin kamu suka
Yang mungkin kamu [juga] suka
Warungkustik
shorts
Berita Musik terbaru
© 2019 radioguntur.com